Kematangan
secara seksual ikan famili Melanotaeniidae mulai berlangsung pada akhir tahun
pertama masa hidupnya (Allen et al.
2000). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Manangkalangi dan Pattiasina (2005)
menemukan bahwa Melanotaenia arfakensis mulai matang gonad pada kisaran
umur 0.97 – 1.19 tahun pada individu jantan dan 1,13-1,43 tahun pada individu
betina, sedangkan M.s. fluviatilis mulai matang gonad pada kisaran umur
10-12 bulan (Milton & Arthington 1984) dan M.s. splendid pada umur
berkisar diantara 6-12 bulan (Beumer 1979).
Informasi
tahap perkembangan gonad dan indeks gonado somatik (IGS) menunjukkan bahwa M.s.
fluviatilis memiliki siklus reproduksi musiman di Enoggera Creek dengan
puncak aktivitas pemijahan berlangsung pada akhir bulan September sampai awal
bulan Oktober (Milton & Arthington 1984). Pada M.s. splendi, M.
eachamensis dan C. rhombosomoides, walaupun memperlihatkan periode
puncak aktivitas reproduksi yang hampir sama dengan M.s. fluvi atilis,
yaitu selama bulan Agustus-November (musim kering), namun pemijahan berlangsung
sepanjang tahun. Waktu pemijahan yang lama ini juga dibuktikan dengan kehadiran
larva sepanjang tahun pada beberapa lokasi di sungai Johnstone dan dengan
kelimpahannya yang paling besar ditemukan pada periode puncak pemijahan (Pusey et al. 2001).
Pemijahan
family Melanotaeniidae berlangsung secara berpasangan pada daerah perairan yang
terdapat vegetasi (Allen et al.
2000) dan biasanya terjadi pada waktu pagi hari (Allen1995). Ikan pelangi
umumnya memiliki fekunditas yang kecil dengan ukuran diameter telur cukup
besar. Telur-telur yang telah dibuahi diletakkan pada tumbuhan air dengan
menggunakan benang perekat (Allen et al. 2000) pada kedalaman sekitar 10
cm dari permukaan dan dalam kondisi berkelompok diantara 3-10 (Milton &
Arthington 1984).
Pada
suhu 26-27oC, telur-telur ikan M.s. fluviatilis akan menetas
dalam 6-7 hari (Backhouse & Frusher 1980) dan pada ikan M.s. splendida 7-12
hari (Beumer1979). Juvenil akan tetap tinggal di sekitar tumbuhan air selama
sekitar dua hari dan selanjutnya berenang bebas setelah sembilan hari (Munro
1980). Oleh karena itu, tersedia waktu yang cukup bagi telur dan larva untuk
berkembang sehingga bisa melewati periode yang rentan terhadap kekeringan atau
gangguan yang disebabkan fluktuasi permukaan air (Milton dan Arthington
1984).
No comments:
Post a Comment