Sunday, 19 October 2014

Morfologi dan Penyebaran Ikan Pelangi Arfak (Melanotaenia arfakensis Allen)

Morfologi ikan pelangi Arfak (Melanotaenia arfakensis Allen) berdasarkan Allen (1991; 1995) dan Nelson (2006) sebagai berikut. Bentuk tubuh pipih menyamping (compressed); terdapat dua sirip punggung yang terpisah oleh celah yang sempit diantaranya, sisik di bagian depan sirip punggung : 15-18; sisik di bagian pipi 13-17; perbandingan tinggi tubuh yang paling tinggi pada individu jantan terhadap panjang baku 34,0-38,7%; warna secara umum lembayung muda dengan garis kebiru-biruan di bagian sisi tengah tubuh, terdapat garis-garis tipis berwarna kuning-orange  diantara setiap barisan sisik yang membujur dan pada dasar sirip ekor sebagian besar berwarna kekuningan. Sirip punggung kedua dengan bagian tepi berwarna hitam dan dibatasi dengan warna putih; tepi bagian atas dan bawah sirip ekor dengan lintasan berwarna hitam. Ukuran panjang baku maksimum sampai sekitar 80mm. Karakter seksual sekunder pada ikan pelangi meliputi karakter dimorfisme dan dikromatisme seksual. Kedua karakter ini sangat jelas terlihat, terutama pada individu yang berukuran cukup besar. Individu jantan memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berwarna lebih cerah dibandingkan individu betina (Gambar2) (Allen 1991; 1995).


Gambar 1. Dimorfisme dan dikromatisme seksual pada Melanotaenia arfakensis Allen). Ket. : = jantan, = betina, PB = panjang baku, TT = tinggi tubuh


Penyebaran ikan pelangi arfak pada awalnya diketahui hanya terbatas pada anak sungai dari sistem sungai Prafi, dekat Manokwari (Allen 1991), misalnya sungai Warmare, sungai Madrad, sungai Subsay, sungai Aimasi (Tapilatu & Renyaan 2005), dan sungai Nimbai (Sabariah et al. 2006). Selain itu, ikan ini juga ditemukan pada beberapa sungai lainnya, yaitu di sungai Nuni (Sabariah et al. 2005) dan sungai Asiti, sungai Appi, dan sungai Atai di Distrik Kebar (Manangkalangi & Pattiasina 2005). Hasil penelitian King (2004) mengenai habitat ikan pelangi lainnya, yaitu M. s. fluviatilis di sungai Broken (timur laut Victoria, Australia) menunjukkan bahwa beberapa tahap ontogeny (preflexion, postflexion, metalarva, juvenil dan dewasa) ikan ini terutama mendiami daerah limpasan, daerah tepi yang tenang dan daerah tepi dengan aliran lambat.

No comments:

Post a Comment