Friday, 3 October 2014

Biologi Ikan Kerapu Sunu (Plectropomus leopardus)

Kerapu sunu (Plectropomus leopardus) termasuk hermaphrodite protogynous, yaitu proses deferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke fase jantan atau memulai siklus hidupnya sebagai ikan betina kemudian berubah menjadi ikan jantan setelah mencapai ukuran tertentu (Effendie 2002; Widodo 2006). Perubahan kelamin terjadi pada saat panjang total ikan berukuran antara 42-62 cm, dan untuk mencapai dewasa membutuhkan waktu 2-3 tahun dengan berat >2.5 kg (Elevati dan Aditya 2001).

Larva dan ikan kerapu muda hidup di perairan pantai dengan dasar pasir berkarang atau padang lamun dengan kedalaman 0.5–3.0 m. Telur dan larva bersifat pelagis sedangkan yang muda dan dewasa bersifat demersal dan beruaya ke perairan kedalaman 7–40 m pada siang dan sore hari (Tampubolon & Mulyadi 1989). Beberapa spesies hidup pada kedalaman 100-200 m bahkan sampai kedalaman 500 m, tetapi umumnya ikan kerapu hidup pada kedalaman kurang dari 100 m (Philip dan Randall 1993). Perairan dengan parameter lingkungan yang umum yaitu temperatur 24–31 0C, salinitas 30–33 ppt, kandungan oksigen terlarut >3.5 ppm dan pH 7.8–8.0 cocok untuk pertumbuhan ikan kerapu (Setiadi dan Tridjoko 2001).

Kebiasaan makan ikan kerapu termasuk jenis ikan karnivora dan makan dengan cara menggerus targetnya yaitu ikan tembang, teri, belanak, crustacea, dan cephalopoda. Termasuk ke dalam predator yang dominan dan tergolong ikan buas, hidup soliter, dan menetap (sedentary). Umumnya ikan karang merupakan jenis ikan yang menetap atau relatif tidak berpindah tempat dan pergerakannya mudah dijangkau (Utojo et al. 1999). Umumnya ikan karnivora mempunyai gigi untuk menyergap, menahan, dan merobek mangsa. Jari-jari insang sebagai penahan, memegang, memarut dan menggilas mangsa. Ikan kerapu mempunyai lambung sejati dan lambung palsu, usus pendek, tebal dan elastis (Yeeting et al. 2001; Effendie 2002).

No comments:

Post a Comment