Sunday 19 October 2014

Tingkat Kematangan Gonad Ikan Kerapu Sunu (Plectropomus leopardus)


Tahapan penting pada siklus reproduksi ikan adalah proses pematangan gonad yaitu tahapan perkembangan gonad sebelum dan sesudah memijah. Selama proses reproduksi sebagian energi dipakai untuk perkembangan gonad dan bobot ikan akan mencapai maksimum sesaat sebelum memijah kemudian menurun dengan cepat selama proses pemijahan berlangsung sampai selesai. Pertambahan bobot gonad betina pada saat stadium matang gonad mencapai 10–25% dan jantan 5-10% dari bobot tubuh. Lebih lanjut dikemukakan bahwa semakin bertambahnya tingkat kematangan gonad, telur yang ada dalam gonad akan semakin besar (Effendie 2002). Kematangan gonad ikan dicirikan dengan perkembangan diameter rata-rata telur dan pola distribusi ukuran telurnya (Romimohtarto dan Juwana 2001).

Perkembangan gonad ikan secara garis besar dibagi atas dua tahap perkembangan utama yaitu tahap pertumbuhan gonad sampai ikan mencapai tahap dewasa kelamin dan tahap pematangan produk seksual. Perkembangan gonad ikan betina (ovarium) terdiri atas beberapa tingkat yang dapat diamati secara mikroskopis dan makroskopis. Secara mikroskopis perkembangan telur diamati untuk menilai perkembangan ovarium antara lain tebalnya dinding indung telur, keadaan pembuluh darah, inti butiran minyak, vesikula dan kuning telur. Pengamatan secara makroskopis perkembangan ovarium dengan mengamati warna indung telur, ukuran butiran telur, dan volume rongga perut ikan.

Umumnya ikan kerapu betina setelah melakukan satu kali pemijahan akan mengalami proses diferensiasi gonad dari fase betina ke fase jantan (hermaprodit protogyni) proses perubahan tersebut yaitu jaringan ovarium mengkerut kemudian jaringan Testisnya berkembang. Menurut Effendie (2002) dan Widodo (2006) ikan kerapu memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina fungsional kemudian berubah menjadi ikan jantan fungsional. Daur hidupnya masa juvenil hermaprodit, masa betina fungsional, masa intersex, dan masa terakhir adalah jantan fungsional. Perkembangan ikan kerapu yang bersifat hermaprodit protogyni dapat diamati secara morfologi. Melalui perkembangan perubahan oogenesis, dapat dibagi menjadi 10 kelas yaitu kelas 1 adalah gonad yang tidak masak ; kelas 2, 3 dan 4 adalah tahap perkembangan masak gonad pada ikan betina. Tahap perkembangan jantan pada kelas 7, 8, 9 dan 10 (Tan dan Tan 1974). Klasifikasi perkembangan gonad ikan kerapu dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Tahap perkembangan gonad ikan kerapu
Kelas
Keterangan
1
Ovari tidak matang didapatkan oocyt tingkat 1 dan 2 bila tidak terdapat Jaringan yang mengkerut menunjukkan belum pernah terjadi pemijahan
2
Betina dengan ovary matang beristirahat terdapat oocyt tingkat 1, 2,
dan 3, mungkin terdapat jaringan mengkerut sisa pemijahan dulu
3
Betina matang aktif kebanyakan oocyt tingkat 3 dan 4 dan secara morfologi ovary berkembang mudah dikenal
4
Betina pasca pemijahan kelas ini susah didapatkan
5
Transisi sukar dikenal dari luar gonad terlihat mengkerut dan di dalamnya kosong jaringan mengkerut banyak didapatkan pada bagian tengah
6
Testis tidak matang hampir sama dengan kelas sebelumnya banyak didapatkan kerutan
7
Testis menuju masak didapatkan kelompok kantung spermatogonia spermatocyt 1 dan 2
8
Testis masak banyak spermatocyt 1 dan 2 didapatkan pula sperma di dalam kantung
9
Testis masak sekali banyak didapatkan spermatozoa di dalam kantung spermatocyt tingkat awal sangat jarang
10
Testis pasca pemijahan kantung sperma umumnya kosong
Sumber : Tan dan Tan (1974)

No comments:

Post a Comment