Sunday, 20 July 2014

Karagenan, Produk Rumput Laut Yang Multifungsi


Karagenan adalah senyawa yang diekstraksi dari rumput laut dari Famili Rhodophyceae seperti Euchema spinosum dan Euchema cottonii yang terdiri dari rantai poliglikan bersulfat dengan massa molekuler (Mr) kurang lebih di atas 100.000 serta bersifat hidrokoloid (wikipedia.org). Istilah carrageenan berasal dari bahasa sehari-hari Bangsa Irlandia, yaitu Carraign yang berarti “little rock”. Di Irlandia penggunaan rumput laut untuk ekstraksi gel telah dikenal sejak tahun 1810. Pada saat itu penghasil utama karagenan adalah rumput laut jenis Chondrus crispus. Saat ini jenis rumput laut penghasil karagenan lebih bervariasi dari spesies Gymnogongrus, Eucheuma, Ahnfeltia, dan Gigartina (MandongaBoy 2014).

Karagenan diperoleh melalui ekstraksi dari rumput laut yang dilarutkan dalam air atau larutan basa kemudian diendapkan menggunakan alkohol atau KCl pada suhu yang tinggi. Alkohol yang digunakan terbatas pada metanol, etanol, dan isopropanol.

Rumput laut yang umum dibudidayakan dan merupakan sumber utama penghasil karagenan berasal dari Kelas Rhodophyceae, yang diistilahkan dengan “Carragenophyte” (kelompok Rhodophyceae penghasil karagenan). Yang termasuk dalam kelompok ini adalah rumput laut jenis Chondrus, Gigartina dan Eucheuma. Di Indonesia, spesies yang menjadi sumber karagenan adalah Kappaphycus alvarezii dan Eucheuma spinosum (MandongaBoy 2014).

Dalam pemanfaatannya, karagenan dapat berbentuk garam dengan sodium, kalsium dan potasium (Aslan 1991). Pencampuran karagenan dengan ion kalium akan menghasilkan dua komponen utama yaitu lambda karagenan sebagai fraksi terlarut dan kappa karagenan sebagai fraksi tidak terlarut. Fraksi terlarut tidak akan membentuk gel (Towle 1973).

Berdasarkan kandungan sulfatnya, Doty (1987) membedakan karagenan menjadi dua fraksi yaitu kappa karagenan yang mengandung sulfat kurang dari 28 % dan iota karagenan dengan kandungan sulfat lebih dari 30 %. Istini dan Zatnika (1991) membagi karagenan ke dalam tiga jenis yaitu : lambda-, iota- dan kappa-karagenan. Iota karagenan diekstraksi dari Eucheuma spinosum, sedangkan lambda karagenan dari Chondrus crispus, dan kappa karagenan diekstraksi dari Kappaphycus alvarezii.

Karagenan berfungsi sebagai pengemulsi, bahan pengental, penstabil, pembuatan gel, tablet kapsul, plaster. Karagenan banyak digunakan pada produk pangan dan non pangan. Kurang lebih 80 % produksi karagenan digunakan pada industri makanan, farmasi dan kosmetik. Pada produk pangan, karagenan banyak digunakan untuk membentuk gel dalam agar-agar, selai, sirup, saus, makanan bayi, produk susu, daging, ikan bumbu dan sebagainya. Karagenan dapat digunakan pada makanan hingga konsentrasi 1500mg/kg. Senyawa ini banyak digunakan untuk mengentalkan bahan non-pangan utamanya produk kosmetik seperti pasta gigi, shampo, dan hasilnya digunakan juga pada industri tekstil dan cat (Angka dan Suhartono 2000).

No comments:

Post a Comment