Secara umum morfologi
rajungan (Portunus pelagicus)
berbeda dengan kepiting bakau. Rajungan
memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping dengan capit yang lebih panjang dan
memiliki berbagai warna yang menarik pada karapasnya. Duri akhir pada
kedua sisi karapasnya relatif lebih panjang dan lebih runcing. Rajungan hanya
hidup pada lingkungan air laut dan tidak dapat hidup pada kondisi tanpa air. Cukup
dengan melihat warna dari karapas dan jumlah duri pada karapasnya, maka dengan
mudah dapat dibedakan dengan kepiting bakau (Kasry 1996).
Dari beberapa jenis crustacea yang dapat berenang (swimming crab), sebagian
besar merupakan jenis rajungan. Sebagai contoh yang banyak terdapat di Teluk
Jakarta ada 7 jenis rajungan
yaitu Portunus pelagicus, Portunus sanguinolentus, Thalamita crenata,
Thalamita danae, Charybdis cruciata, Charibdis natator, Podophthalmus vigil.
Namun menurut informasi menyebutkan bahwa ada 11 jenis rajungan yakni Portunus
pelagicus Linn, Portunus sanguinolentus Herbst, Portunus sanguinus,
Portunus trituberculatus, Portunus gladiator, Portunus hastafoides, Thalatmita
crenata Latr., Thalatmita danae Stimpson, Charybdis cruciata, Charibdis
natator Herbst, Podophthalmus vigil Fabr. (Nakamura 1990; Soim 1996; Supriyatna 1999),
Portunus trituberculatus banyak ditemukan di Jepang, Cina, Taiwan, dan
Korea. Menurut Soim (1996) nilai gizi dari bagian tubuh jenis rajungan yang
dapat dimakan (edible portion)
mengandung protein 65.72%,
mineral 7.5% dan
lemak 0.88%.
Induk rajungan mempunyai capit yang lebih panjang dari
kepiting bakau, dan karapasnya memiliki duri sebanyak 9 buah yang terdapat pada
sebelah kanan kin mata. Bobot rajungan dapat mencapai 400 g dengan ukuran
karapas sekitar 300 mm (12 inci). Ukuran rajungan antara yang jantan dan betina
berbeda pada umur yang sama. Ukuran jantan lebih besar dan berwarna lebih cerah
serta berpigmen biru terang, sedang yang betina berwarna sedikit lebih coklat
(Cowan 1981). Rajungan (Portunus pelagicus)
memiliki karapas berbentuk bulat pipih, sebelah kiri-kanan mata terdapat
sembilan buah duri, dengan duri terakhir berukuran lebih panjang. Rajungan mempunyai
5 pasang kaki, yang terdiri atas 1 pasang kaki (capit) berfungsi sebagai pemegang,
3 pasang kaki sebagai kaki
jalan, dan 1 pasang kaki berfungsi sebagai dayung untuk berenang. Nontji (1986)
menyatakan rajungan mempunyai 5 pasang kaki jalan, kaki jalan pertama ukurannya
besar, memiliki capit dan kaki jalan terakhir mengalami modifikasi sebagai alat
berenang. Kaki jalan pertama tersusun atas daktilus yang berfungsi sebagai
capit, propodus, karpus, dan mems. Sedangkan kaki ke lima mengalami modifikasi
pada daktilusnya berbentuk pipih dan menyerupai dayung untuk berenang.
No comments:
Post a Comment