Teripang merupakan salah satu anggota hewan filum Echinodermata. Duri
teripang merupakan butir-butir kapur mikroskopis yang terbenam dalam jaringan
dinding tubuh (Hyman 1955; Lawrence 1987). Teripang memiliki tubuh lunak, berdaging
dan bentuknya silindris/bulat panjang (elongated
cylindrical) di sepanjang sumbu oral-aboral, yaitu sumbu yang
menghubungkan bagian anterior dan posterior, sehingga terlihat seperti buah mentimun
atau ulat (Wilmoth 1967; Pechenik 2000). Gerakannya sangat lamban sehingga
hampir seluruh hidupnya berada di dasar laut (Martoyo et al. 2000).
Teripang umumnya memiliki tubuh lunak dan kasar karena adanya spikula
pada dinding tubuh (Hyman 1955). Permukaan tubuh tidak bersilia dan diselimuti
oleh lapisan kapur yang tebal tipisnya tergantung umur. Di sepanjang mulut ke anus
terdapat lima deretan kaki tabung, terdiri dari tiga deretan kaki tabung dengan
penghisap pada bagian perut (trivium) yang berperan dalam respirasi (Lawrence
1987). Di bawah lapisan kulit terdapat satu lapis otot melingkar dan lima lapis
otot memanjang. Sesudah lapisan otot terdapat rongga tubuh yang berisi
organ-organ tubuh seperti gonad dan usus (Storer et al. 1979).
Secara umum di dalam selaput dinding tubuh teripang terdapat selaput
otot melingkar, lima pasang otot longitudinal, saluran pencernaan yang panjang
dan melingkar, kerongkongan yang pendek, lambung terlihat membesar, usus halus
panjang dan bermuara ke dalam kloaka dengan dinding bersifat muskular, kemudian
kloaka bermuara keluar melalui anus yang terletak pada ujung yang lain
(Pangabean 1987)
Warna teripang bervariasi tergantung jenisnya, mulai dari berwarna
putih, hitam, coklat kehijauan, abu-abu, dan bahkan ada beberapa jenis yang
mempunyai warna terang seperti merah muda, orange, ungu dan kadang-kadang
bergaris-garis atau belang-belang (Ruppert dan Barnes 1994; Wibowo et al. 1997). Perbedaan warna ini
terkadang digunakan dalam membedakan jenis teripang (Barnes 1987). Teripang
pasir (Holothuria scabra), mempunyai
punggung berwarna abu-abu atau kehitaman dengan bintik-bintik putih atau
kuning.
Ukuran tubuh teripang bervariasi untuk setiap jenisnya. Misalnya, jenis Holothuria
atra dapat mencapai panjang 60 cm dan berat 2 kg, jenis teripang pasir atau
teripang putih (Holothuria scabra) panjangnya 25 – 35 cm dengan berat
antara 0.25 – 0.35 kg (M’Boy 2014).
Teripang memiliki beberapa nama berbeda di beberapa negara misalnya di
Malaysia disebut gamat, ketimun laut, suala, di Inggris sea cucumber,
orang Perancis menyebutnya beche de-mer. Namun dari keseluruh nama tersebut, dalam pasaran
internasional, teripang lebih populer dengan nama teat fish (M’Boy 2014).
Sistem pencernaan teripang berbentuk tabung memanjang terdiri dari
tentakel, mulut, kerongkongan, tenggorokan, perut besar, usus halus, kloaka dan
anus. Mulut dan anus teripang terletak pada ujung poros yang berlawanan, yaitu
anus berada pada bagian anterior dan anus berada pada bagian posterior. Mulut
teripang dikelilingi oleh 10 – 30 tentakel yang dapat dijulurkan dan ditarik
kembali dengan cepat. Tentakel-tentakel ini merupakan modifikasi dari kaki
tabung yang berfungsi untuk menangkap makanan (Storer et al. 1979; Lawrence 1987). Teripang
memiliki dua cara makan yaitu dengan menangkap plankton dengan tentakelnya dan
dengan menelan pasir. Teripang merupakan komponen penting dalam rantai makanan
(food chain) di terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai
tingkat struktur pakan (trophic levels). Teripang berperan penting
sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi
feeder) (Darsono 2005).
Pada umumnya makanan teripang terdiri atas partikel-partikel organik
yang banyak terdapat pada pasir dan lumpur. Makanan teripang terdiri atas
detritus, rumput laut dan organisme-organisme kecil seperti diatom, protozoa,
nematoda, alga, filamen, copepoda, ostracoda. Selain itu, ditemukan pula
foraminifera, radiolarian, partikel-partikel pasir atau hancuran batu karang
dan cangkang-cangkang hewan (M’Boy 2014).
Sistem sirkulasi teripang dapat menghasilkan tenaga dan gerak berbentuk haemal
ring yang mengelilingi kerongkongan dan membagi 5 radial jaringan darah
yang menyebar ke lima saluran dan terletak di bawah lapisan otot dan memiliki
darah transparan atau coklat. Sirkulasi air terjadi di bagian atas haemal
ring dan di sekitar kerongkongan yang terbagi 5 cabang radial tertutup ke
bagian lingkaran kanal serta saling berhubungan dengan pollan vesicle dan
stone canal (Wibowo et al.
1997).
Morgan (2001) menunjukkan bahwa perkembangan Holothuria muda dan dewasa
sangat bergantung pada jenis fitoplankton yang mereka makan. Teripang adalah
hewan detritus yaitu makan secara menyapu pasir ke dalam mulut. Pergerakan
teripang yang lambat menyebabkannya perlu mempunyai mekanisme pertahanan tubuh
yang efisien, yaitu mengeluarkan holothurin yang toksik dan dapat melumpuhkan
hewan kecil. Holothurin dikeluarkan oleh kelenjar khusus yang disebut sebagai Cuvier (Michael 2003).
Teripang termasuk hewan dioecious (gonokoristik). Artinya hewan
yang berkelamin jantan terpisah dengan yang berkelamin betina. Untuk membedakan
jenis kelamin pada teripang secara morfologis sangat sulit dan harus dilakukan
pembedahan gonad untuk diambil organ kelaminnya. Perbedaannya akan tampak jelas
bila dilihat di bawah mikroskop dengan menyayat bagian organ kelamin (Darsono
1999). Organ kelamin betina berwarna kekuning-kuningan dan berubah menjadi
kecoklatan bila sudah matang kelamin. Sedangkan organ kelamin jantan berwarna
bening keputihan. Perkawinannya berlangsung secara eksternal. Sel telur dan
sperma masing-masing dihasilkan oleh individu jantan dan betina dengan cara
disemprotkan.