Definisi dan Fungsi Lipid
Molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarut-pelarut organik.
Fungsi:
- Sumber energy (lipid 9,3 kcal/g)
- Komponen esensial dari membran sel
- Pengangkut biologis dalam penyerapan vitamin A,D,E dan K
- Precursor hormon
- Feed palatability
Proses Pembentukan Lipid (lemak)
- Sintesis gliserol. Fruktosa difosfat diuraikan oleh enzim aldosa menjadi dihidroksi aseton fosfat, kemudian direduksi menjadi α-gliserofosfat. selanjutnya mengalami fosforilasi menjadi gliserol.
- Sintesis asam lemak. Senyawa yang mengandung karbon ( asam asetat, asetaldehid dan etanol) dirombak oleh bakteri anaerob menjadi asam lemak.
- Kondensasi asam lemak dengan gliserol. Gliserol dan asam lemak melalui proses esterifikasi dan dibantiu oleh enzim lipase membentuk lemak.
Jenis Lipid
1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak merupakan asam
monokarboksilat rantai panjang dg rumus umum CH3(CH2)nCOOH.
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24
2. Gliserida, terdiri atas gliserida
netral dan fosfogliserida. Gliserida netral adalah ester antara asam lemak
dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan
energi (berupa lemak atau minyak). Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika
fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak
3. Lipid kompleks, terdiri atas
lipoprotein dan glikolipid. Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan
molekul lain. Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan
glikolipid
4. Non gliserida, terdiri atas
sfingolipid, steroid dan malam. Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi
asam lemak bergabung dengan molekul-molekul non gliserol
a. Sifongolipid adalah fosfolipid yang
tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai
penyusun selubung mielin serabut saraf.
b. Selain fosfolipid, kolesterol merupakan
jenis lipid yang menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari
beberapa hormone
c. Beberapa hormon reproduktif merupakan
steroid, misalnya testosteron dan progesterone
d. Malam tidak larut di dalam air dan
sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk
kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan
alkohol rantai panjang
Metabolisme Lipid
hasil dari pencernaan lipid adalah
asam lemak dan gliserol, dan monogliserid. Karena larut dalam air,
gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati, juga asam-asam lemak
rantai pendek. Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut
dalam air, maka membentuk miselus (emulsi) (MandongaBoy 2011) dan diserap oleh sel epitel usus
(enterosit). Di dalam sel miselus berkumpul membentuk kilomikron yang kemudian ditransportasikan
melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan
sirkulasi darah, kemudian ditransportasikan
menuju hati dan jaringan adiposa.
Di
dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi
asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol
tersebut, dibentuk kembali menjadi trigliserida (esterifikasi). Sewaktu-waktu
jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam
lemak dan gliserol (lipolisis), untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk
dioksidasi menjadi energi. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dlm
bentuk asam lemak bebas (free fatty acid/FFA) (MandongaBoy 2011).
Metabolisme
gliserol
Gliserol masuk ke dalam jalur
metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan
1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini
masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu
produk antara dalam jalur glikolisis.
Metabolisme asam lemak
Asam lemak bebas (FFA)
diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim tiokinase Asam lemak
bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak rantai
panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa
karnitin. Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk
dalam proses oksidasi beta. Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus
dengan 5 tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil
akhir berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam
sitrat yang masing-masing akan menghasilkan 12 ATP.
Jika kebutuhan energi sudah mencukupi,
asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat
disimpan sebagai trigliserida. Beberapa lipid non gliserida disintesis dari
asetil KoA (MandongaBoy 2011). Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol.
Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA
juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat
dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis.
Oksidasi
Lemak
Asam
lemak tidak jenuh dalam lemak akan membentuk radikal-radikal bebas, kemudian
mengalami oksidasi membentuk peroksida aktif yang dapat membentuk
hidroperoksida yang bersifat sangat tidak stabil dan mudah pecah menjadi
senyawa rantai karbon yang lebih pendek. senyawa dengan rantai karbon lebih
pendek bersifat volatile dan menimbulkan bau tengik pada lemak. Faktor-faktor
yang mempercepat pembentukan radikal bebas yaitu cahaya, panas, peroksida lemak
(hidroperoksida), logam berat (Cu, Fe, Co, Mn), logam porfirin (hematin,
hemoglobin, mioglobin, klorofil) dan enzim lipoksidase. Pencegahan
menghindarkan dari cahaya, panas tinggi, logam berat, dan oksigen serta dengan
cara memberikan antioksidan.