Spons bereproduksi secara aseksual dan
seksual. Secara aseksual, spons bereproduksi melalui proses fragmentasi atau
dengan menghasilkan gemmules atau budding. Secara seksual, spons
bereproduksi dengan menghasilkan sel telur dan sel sperma. Sebagian besar spesies
spons bersifat hermafrodit dimana satu individu menghasilkan 2 jenis gamet (sel
telur dan sel sperma) sekaligus.
Proses pembuahan dan perkembangan awal
embrio biasanya terjadi secara internal. Sebagian besar spons menahan embrionya
yang sedang berkembang secara internal selama beberapa waktu, kemudian
melepaskannya keluar melalui oscula sebagai larva yang berenang. Sedangkan
sebagian kecil spons bersifat oviparous dimana sel telur yang baru
dibuahi dilepaskan ke kolom air laut dan embrio akan berkembang secara
eksternal.
Larva
spons biasanya tidak
mampu untuk mencari makan dan berenang selama kurang dari 24 jam sebelum
mengalami metamorfosis. Sebelum kehilangan kemampuannya untuk berenang, larva
menempel pada suatu substrat. Selama proses metamorfosis lanjutan, sel-sel dari
berbagai bagian embrio mengalami perpindahan dan perubahan menjadi spons dewasa
secara besar-besaran (Pechenik 2005).